Apakah 4 Dimensi Itu Ada
Tahukah anda bahwa jumlah huruf dalam al-Qur’an ada sebanyak 330.733. Dan, ternyata bilangan ini sama dengan 17.040 dikalikan dengan 19. bilangan 19 adalah sama degan jumlah huruf dalam kata Bismillahhirrahmaanirrahiim.Eksistensi al-Qur’an Dalam keberadaanya, al-Qur’an bisa dikatakan kitab yang pasif. Ia tidak bisa menjadi apa-apa seakan hanya kitab bacaan biasa adanya. Kepasifan al-Qur’an akan terjadi selamanya, bilamana kita sendiri pasif dengan keeksistensiannya dan kita pasif dalam menguraikan al-Qur’an, dalam artian kita yang pasif untuk mengkajinya. Selama ini, al-Qur’an juga dikatakan sebagai kitab yang aktif. Ia bisa memberikan berbagai landasan-landasan sebagai dasar sumber adanya ilmu pengetahuan lainnya. Dalam keaktifannya, kita semakin aktif dalam mengupas rahasia-rahasia yang disampaikannya, semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dapat kita temukan.Tidak luput pula, matematika yang memandang al-Qur’an merupakan induk dari disiplin ilmu pengetahuan. Untuk itulah dalam hal ini al-Qur’an, jika dikaji menurut metode matematika akan diperoleh dimensi-dimensi ruang al-Quran. Dimensi-dimensi tersebut, berupa empat dimensi, yakni dimensi Tulisan, dimensi Bacaan, dimensi Makna dan dimensi Fakta. Keempat dimensi tersebut, sebagai satu kesatuan yang harus ada.Sangat perlu sekali, untuk menelusuri keberadaan al-Quran, terlebih khususnya empat dimensi yang ada di dalamnya. Seseorang akan terpecah-pecah pemikirannya, jika hanya mempelajari dan memahami sebagian dari keempat dimensi. Karena keempat tersebut merupakan satu kesatuan kandungan al-Qur’an itu sendiri.
Dimensi ke-4 adalah suatu realitas yang tidak kelihatan dari Roh Kudus yaitu realitas rohani dari iman dan hati. Iman itu ada di dalam hati.
Roma 10:10 "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan"
Hati adalah hal yang berkenaan dengan sesuatu yang kekal, tidak bisa diukur dengan waktu dan tidak terbatas. Dimensi ke-4 terdiri dari 4 hal:
Amsal 23:7 "For as he thinks in his heart, so is he."
Kita akan bergerak ke mana pun pikiran kita mengarahkan kita. Kalau kita terus berpikir bahwa kita adalah orang yang gagal maka kita akan gagal. Kalau kita berpikir bahwa kita adalah "belalang" maka kita tidak akan pernah menjadi pembunuh raksasa.
Kita diperintahkan untuk mengasihi Tuhan dengan "segenap akal budi" kita dengan memikirkan pikiran Tuhan yaitu pikiran-pikiran yang sejalan dengan Firman-Nya, dengan kehendak-Nya. Alkitab mengatakan bahwa kita harus "menjaga hati" dan menjaga bagaimana cara kita berpikir. Kita harus mulai memikirkan pikiran Tuhan mengenai kita.
Lebih dari 322 kali kata "percaya" digunakan dalam Perjanjian Baru. Percaya berarti kita harus membuat suatu keputusan. Dalam Ibrani 11, waktu Musa memutuskan untuk menjadi pembebas Israel, Tuhan menyebut keputusannya tersebut sebagai "iman!"
Percaya itu berarti membuat suatu komitmen untuk berdoa. Hanya saja ada dinding tebal antara percaya dan kebimbangan. Dan cara mendobrak dinding tersebut adalah dengan doa yang sungguh-sungguh.
Yakobus 5:16 Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Waktu Tuhan memberi kita suatu visi (rhema) untuk berhasil dalam kehidupan dan pelayanan ini, kita harus melepas iman kita dengan mendoakannya.
Matius 7:7-8 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
3. BERMIMPI (MEMVISUALISASIKAN)
Roh Kudus adalah pemberi visi dan impian. Dimensi ke-4 adalah realitas dari visi = impian + imajinasi.
Kejadian 15:1-5 " Kemudian datanglah Firman Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: " Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar. Abram menjawab; "Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku. Tetapi datanglah firman Tuhan kepadanya, demikian: Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu. Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta berfiman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya. Maka firmanNya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Abraham waktu itu sudah begitu putus asa, jadi Tuhan menolong dia untuk mulai bervisualisasi. Visualisasi adalah suatu aspek yang sangat penting sekali dalam kehidupan!
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman (kata-kata) Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Apa pun yang kita visualisasikan dalam alam Roh Kudus akan dilepaskan menjadi kenyataan lewat kata-kata yang keluar dari mulut kita.
Teks ini membahas konsep dunia 4 dimensi dalam fisika dan matematika, yang merujuk pada kombinasi tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu. Konsep ini penting dalam memahami fenomena fisika seperti relativitas dan gravitasi, serta membantu ilmuwan membangun model dan teori tentang alam semesta. Namun, sulit bagi manusia untuk membayangkan bagaimana kehidupan di dunia empat dimensi karena pengalaman kita hanya terbatas pada