Iconic Sepak Bola Sepanjang Sejarah
Pendirian Klub Sepak Bola
Sheffield FC adalah klub sepak bola yang terdaftar sebagai klub tertua di dunia. Didirikan pada tahun 1857. Hingga saat ini, dominasi sepakbola sendiri merupakan olahraga yang paling diminati.
Jerman Barat (Piala Dunia 1974)
Brasil (Piala Dunia 1970)
Lionel Messi (Argentina)
Pemain terbaik di dunia di urutan teratas siapa lagi kalau bukan Lionel Messi. Messi merupakan playmaker sekaligus pencetak gol yang andal. Ia pernah merasakan berbagai trofi di tingkat klub, Eropa, maupun internasional.
Selain, gelar liga klub dan Liga Champions, Messi menyempurnakan gelarnya setelah meraih Piala Dunia edisi 2022. Saat ini Messi juga pemain bola dengan koleksi Ballon d’Or terbanyak, yaitu 7 penghargaan.
Thierry Henry (Prancis)
Thierry Henry pernah merasakan berbagai gelar domestik bersama klub yang dibela seperti Liga Primer Inggris dan Piala FA di Arsenal, serta Copa del Rey di Barcelona.
Di kancah Eropa, Henry sukses menyempurnakan trofinya ketika menjuarai Liga Champions musim 2006/2007 bersama Barca. Ia juga pernah mengangkat trofi Piala Dunia edisi 1998 saat masih aktif membela Prancis.
Sepanjang kariernya, Ronaldinho sudah pernah merasakan berbagai gelar liga bersama Barcelona dan AC Milan. Trofi si Kuping Besar pernah ia raih saat berseragam Blaugrana pada musim 2005/2006.
Ia juga menjadi kunci kesuksesan Brasil saat menjadi juara dunia FIFA edisi 2002. Berkat permainannya itu, Ronaldinho pun berhasil mengamankan Ballon d’Or sebanyak 2 kali.
Pemain terbaik berikutnya adalah Ronaldo Nazario yang telah menjadi legenda bagi banyak klub. Sebut saja PSV Eindhoven, Barcelona, Inter Milan, dan Real Madrid pernah menggunakan jasanya.
Sepanjang kariernya Ronaldo sudah merasakan banyak gelar domestik maupun internasional di antaranya adalah 2 gelar Piala Dunia FIFA, 2 gelar Copa America, serta dua gelar individu Ballon d’Or.
Sepak Bola Di Zaman Maya Kuno
Permainan sepak bola di zaman Maya ada sekitar 3000 atau 1400 SM. Popol Vuh adalah seseorang yang bisa menjelaskan bagaimana bangsa Maya bermain sepak bola. Sepak bola bangsa Maya adalah olahraga kematian. Pemain yang menang dianggap sebagai pahlawan dan yang kalah mengalami kemalangan kematian. Sebagai bangsa Maya percaya pada saat itu, mereka dibunuh dan dikorbankan untuk melahirkan dan berkah untuk didedikasikan kepada para dewa.
Dalam pertandingan sepak bola ini, suku Maya menggunakan bola karet berdiameter sekitar 20 inci. Olahraga berlangsung di arena yang dindingnya terbuat dari batu di kiri dan kanannya, dengan ukuran lapangan mulai dari 34 meter hingga 139 meter.
Sebuah batu berbentuk cincin tergantung di dinding dari pemain tersebut dan pemain hanya diperbolehkan menggunakan pinggul dan pahanya untuk memasukkan bola ke dalam lubang di ring batu. Mereka tidak bisa menyentuhnya. Permainan biasanya berakhir ketika pemain dapat memasukkan bola ke dalam ring batu.
Inggris (Piala Dunia 1966)
Bola Sepak Di Zaman Cina Kuno
2000 tahun kemudian, permainan seperti sepak bola muncul di Cina. Tepatnya, sekitar 476 SM hingga 221 SM Orang Cina kuno menyebut permainan sepak bola ini dengan istilah Cuju. Cuju didefinisikan sebagai “menendang bola dengan kaki” dan bolanya terbuat dari kulit yang diisi dengan boneka binatang. Kemudian bermain di lapangan persegi panjang.
Untuk mencetak gol, mereka harus menembakkannya ke dalam lubang yang tergantung di antara dua tiang. Permainan Cuju sendiri merupakan permainan yang paling banyak dimainkan oleh para prajurit dan pimpinan militer agar tetap bugar dan sehat. Aturan sepak bola Cuju memungkinkan pemain menyentuh bola di bagian tubuh manapun kecuali lengan dan tangan. Wasit juga berpartisipasi dalam aturan ini untuk memastikan bahwa pemain mematuhi aturan permainan.
Dalam permainan Cuju ini, jumlah pemainnya sangat fleksibel, dari 2 sampai 10 orang. Namun, dalam permainan resmi yang disponsori Kerajaan, jumlah pemain berkisar antara 12 hingga 16. Namun, pada pertengahan abad ke-17, popularitas permainan Cuju sendiri mulai menurun.